Renungan..Just sharing
A Christian man asked a Muslim man why Muslim women cover their hair & body. The Muslim man smiled & pulled out 2 sweets from his pocket. He opened the first one & kept the other one closed in its wrapper. He threw both sweets onto the dusty floor & asked the Christian man, "Which Sweet would you pick?" The man replied, "The Covered one!" The Muslim man replied, "That's how we treat our Muslim women." -Sadzredrose YT
Apabila membaca ayat-ayat di atas, teringat saya kepada kenangan pada tahun 1993 ketika saya belajar di School of Oriental and African Studies, Univ.of London (SOAS). Ketika melawat Jambatan Sg Thames, seorang lelaki Inggeris yang masih muda dan berpakaian kemas menghampiri saya dan bertanya, "Excuse me Ms, may I know, why are you wearing hijab?" Saya menjawab, "I'm wearing hijab because it is a teaching and order in the Holy Quran." Pemuda itu kemudian bertanya lagi, "Do you believe in Quran and the Prophet (Muhammad s.a.w)?". Saya menjawab lagi, "Of course I believe in the Quran and Prophet Muhammad is the last Messenger." Pemuda yang berjaket dan berkaca mata ini kemudian tersenyum sebelum bertanya lagi, "Do you believe Muhammad was the last Prophet?". Giliran saya pula tersenyum dan menjawab, "Yes....Prophet Muhammad is the last prophet." Soal jawab menjadi makin panas apabila pemuda Inggeris ini berkata, "No, Prophet Isa was the last Prophet. Not Muhammad." Waktu itu terasa telinga sudah agak panas dan saya melihat beberapa orang anak gadis Pakistan yg bertudung sudah mula datang menghampiri saya dan pemuda Inggeris itu. Pemuda itu menyambung, I cannot find any verse in the Quran stating that Muhammad is the last Prophet." Dan saya menjawab, 'Why don't you check the verse in surah Muhammad and surah al-Saff?" Dia kemudian menjawab, "No, I don't believe in Quran, my book is Bible. Quran is written by Muhammad, not from God.' Saat itu saya merasakan sudah sampai masa untuk bertegas, dan saya bertanya pemuda itu, "If I could believe and accept Prophet Isa as one of the Prophet, why don't you accept Prophet Muhammad as one the Prophet too? Dia tersenyum dan kemudian menegaskan, "No, I would never accept Muhammad as the Prophet." Saya kemudian tekad menjawab, "if you cannot and would not accept Muhammad as the last prophet, it is your problem. But please respect my belief, you go on with your belief and I will firmly go on with my belief. (lakum diinukum walii yadiin) Thank you." Pemuda Inggeris itu kelihatan tersentak dan sebelum dia beredar, dia sempat mengucapkan, "Thank you Ms." Dan tanpa disangka-sangka, seorang daripada gadis pakistan yang sedang mendengar 'debat' itu berkata, "Hey young man, if you don't believe in Quran you can go to Hell." Pemuda itu menoleh dan hanya tersenyum. Saya yang masih berdiri di situ rasa ingin menepuk dahi dan hanya berkata di dalam hati, "aduhai, kenapalah budak perempuan ni tak reti nak bercakap dengan berhemah."
Saya juga pernah ditanya oleh seorang pensyarah saya di SOAS, "Can Muslim women go for swimming?" Saya memberitahu beliau, "Yes, Muslim women can go for swimming but they they have to wear appropriate swimming suit." Pensyarah saya berkata, " I really don't understand, how could you believe in something which you cannot see by your eyes. Why did God sent Muhammad? He just an ordinary person like us. Why didn't Allah send an angel to teach Muslim?" Saya memberitahu pensyarah saya, "If GOD sent an angel to teach us, then we are going to say, we cannot follow his teaching because he is an angel."
Pensyarah saya tidak faham kenapa kita boleh menurut ajaran Islam di dalam keadaan kita tidak boleh melihat syurga dan neraka, tidak dapat melihat dosa dan pahala dan juga tidak dapat melihat Allah serta tidak pernah bertemu dengan Nabi Muhammad. Itulah kelebihan orang Islam yang beriman kepada Allah dan rasulNYA. Kita perlu yakin apa yang disuruh dan dilarang oleh agama kita adalah perkara yang wajib dilakukan bukan untuk diengkar atau ditolak. Apabila telah berhijab, fahamilah tujuan berhijab yang dituntut oleh Islam. Bukan sekadar menutup aurat, tetapi adab perlakuan kita juga perlu seiring dengan cara pemakaian kita. Jangan sampai kita menjadi manusia yang merosakkan nama baik agama kita dengan perlakuan dan akhlak yang tidak baik.
Itulah antara kenangan dan peristiwa yg mencabar saya supaya sentiasa bersedia utk berhujjah. Betapa kita perlu menyediakan diri kita supaya dapat menjawab soalan2 daripada mereka yg ingin mencabar keyakinan kita terhadap agama yg kita cintai. Dan apabila kita berhujjah, berdebat, berbincang lakukanlah dengan cara yang baik dan beradab. Ketegasan itu perlu tapi tidak bermakna kita perlu berlaku biadap.
"Aku redha Allah sebagai Tuhanku, Muhammad itu Nabi dan Rasulku, Islam itu agamaku. Ya Allah, hidupkanlah kami dalam iman dan matikanlah kami di dalam iman kepadaMU ya Allah."
Apabila membaca ayat-ayat di atas, teringat saya kepada kenangan pada tahun 1993 ketika saya belajar di School of Oriental and African Studies, Univ.of London (SOAS). Ketika melawat Jambatan Sg Thames, seorang lelaki Inggeris yang masih muda dan berpakaian kemas menghampiri saya dan bertanya, "Excuse me Ms, may I know, why are you wearing hijab?"
Saya juga pernah ditanya oleh seorang pensyarah saya di SOAS, "Can Muslim women go for swimming?" Saya memberitahu beliau, "Yes, Muslim women can go for swimming but they they have to wear appropriate swimming suit." Pensyarah saya berkata, " I really don't understand, how could you believe in something which you cannot see by your eyes. Why did God sent Muhammad? He just an ordinary person like us. Why didn't Allah send an angel to teach Muslim?" Saya memberitahu pensyarah saya, "If GOD sent an angel to teach us, then we are going to say, we cannot follow his teaching because he is an angel."
Pensyarah saya tidak faham kenapa kita boleh menurut ajaran Islam di dalam keadaan kita tidak boleh melihat syurga dan neraka, tidak dapat melihat dosa dan pahala dan juga tidak dapat melihat Allah serta tidak pernah bertemu dengan Nabi Muhammad. Itulah kelebihan orang Islam yang beriman kepada Allah dan rasulNYA. Kita perlu yakin apa yang disuruh dan dilarang oleh agama kita adalah perkara yang wajib dilakukan bukan untuk diengkar atau ditolak. Apabila telah berhijab, fahamilah tujuan berhijab yang dituntut oleh Islam. Bukan sekadar menutup aurat, tetapi adab perlakuan kita juga perlu seiring dengan cara pemakaian kita. Jangan sampai kita menjadi manusia yang merosakkan nama baik agama kita dengan perlakuan dan akhlak yang tidak baik.
Itulah antara kenangan dan peristiwa yg mencabar saya supaya sentiasa bersedia utk berhujjah. Betapa kita perlu menyediakan diri kita supaya dapat menjawab soalan2 daripada mereka yg ingin mencabar keyakinan kita terhadap agama yg kita cintai. Dan apabila kita berhujjah, berdebat, berbincang lakukanlah dengan cara yang baik dan beradab. Ketegasan itu perlu tapi tidak bermakna kita perlu berlaku biadap.
"Aku redha Allah sebagai Tuhanku, Muhammad itu Nabi dan Rasulku, Islam itu agamaku. Ya Allah, hidupkanlah kami dalam iman dan matikanlah kami di dalam iman kepadaMU ya Allah."
Sumber : from Emel...
Comments